Tidak Pernah Mudah

Ku kira ini akan mudah, nyatanya tidak. Ku sangka luka ini tidak akan bertahan lama, nyatanya tidak.
Pikirku, aku bisa melawan semua sakit itu, secepat yang aku mau.

Nyatanya, banyak yang tidak bisa aku selesaikan. Pada kenyatannya, aku masih harus berjuang mati-matian. dan pada akhirnya, sembuhku hanya menunggu waktu kambuhnya.

Jika ada tanya, apa yang membuat perasaan ini sebegininya? Konsisten jawabanku masih sama. Aku tidak tahu. dan mungkin tidak akan pernah tau. Percayaku habis. percayaku tidak bersisa. tidak ada yang  bisa aku usahakan untuk mengembalikan kepercayaan yang sama seperti sebelumnya. Tapi lagi-lagi, rasa itu kalah. Entah dengan apa. Entah perasaan apa ini. Disebut apa hal ini. Aku tidak tahu, benar-benar tidak tahu. Mereka sebut aku gila. Bahkan mungkin kamu.

Tapi kehilangan tidak pernah mudah. appaun bentuknya, bagaimanapun caranya, kapanpun waktunya, dan apapun itu. kehilangan tidak pernah dan tidak akan pernah mudah.
Kehilanganmu salah satunya. kehilanganmu saja sudah cukup sakit bayangku. Terlebih, kehilanganmu karena keegoisanku.
Kehilangan seseorang sebagai kekasih adalah patah hati yang sering dirasakan banyak insan. namun tetap saja, tidak mudah kan?
bagaimana dengan kehilangan sosok sahabat, teman, dan juga kekasih? tidak. ini bukan tiga raga. kamu, dalam satu raga.

aku mengutuk diriku sendiri. aku membenci diriku sendiri. Bahkan sampai hari ini.
aku sebut diri ini sebagai pembohong terbaik dalam dongeng ini. aku, tidak pernah sepenuhnya baik-baik saja setelah semuanya. Tidak pernah.

Luka itu seakan membuka lubang besar yang tidak bisa aku tutupi.
Luka itu sebenarnya tidak bisa aku sembuhkan sendiri.
Meramu luka-luka sendirian menghadirkan lelah yang tidak bisa dijelaskan.
Lelahku butuh peraduan.
Gelisahku butuh banyak kepastian.
dan semua pertanyaan di kepalaku membutuhkan jawaban.
Ragaku membutuhkan sandaran.
Sepi yang membuncang tidak bisa aku redam dengan ketenangan.
dan tangis yang tak lagi bersuara tidak bisa aku hentikan hanya dengan berdiam.

Ini tidak pernah mudah.
aku yang tersedu dalam diam, seiring dengan usahaku meredam teriakan dalam hati.
aku yang berusaha lari dari semua kesakitan yang luar biasa.
aku yang masih dan akan selalu berusaha sembuh dari semua luka-luka yang hanya menunggu waktu untuk kambuh.

ini tidak mudah.
dan pada akhirnya, semua perihal kehilangan dan menyembuhkan setelah kehilangan memang tidak akan mudah.

16 Juli 2020,
11;26 p.m.

Comments

Post a Comment

Popular Posts